Rencana dewan perwakilan rakyat untuk
membangun sebuah gedung yang mewah sangatlah berdanding terbalik dengan
kinerja mereka. Pembangunan gedung baru banyak orang yang menilai itu
hanya menghambur-hamburkan uang Negara. Para anggota DPR berdalih
pembangunan gedung baru itu untuk meningkatkan kinerja mereka. Menurut
akal sehat seorang yang berprestasi itu boleh di kasih hadiah, akan
tetapi jika seseorang tidak berprestasi bagaimana akan diberi hadiah.
Sekalipun diberi hadiah alasannya apa?
Pembangunan
gedung DPR yang baru sangat kontras dengan realitas kehidupan
masyarakat Indonesia sendiri. Tentu akan lebih baik jika dana yang
digunakan untuk membangun gedung mewah tersebut digunakan untuk
kesejahtraan rakyatnya. Tidak munafik banyak masyarakat yang masih hidup
dibawah garis kemiskinan. Pemerentah dan para wakil rakyat tidak hanya
menilai masyarakatnya lewat tulisan atau laporan saja, akan tetapi
lihatlah secara langsung ke tempat-tempat kumuh yang banyak terdapat di
ibukota. Banyak hal yang bisa dilakukan wakil rakyat dan para pejabat
pemerintah tidak hanya memikirkan diri sendiri akan tetapi cobalah
anak-anak yang miskin yang berprestasi itu dikasih kesempatan untuk
mencicipi nikmatnya bangku sekolah maupun bangku kuliah. Banyak
mansyarakat miskin yang pandai, akan tetapi karna terbentur masalah dana
ia hanya menjadi pekerja kasar, ngamen, dan lain-lain.
Masyarakat
miskin kian hari kian menjamur. Hal itu bisa dilihat dalam realita yang
ada. Banyak masyarakat Indonesia miskin, tidak hanya miskin dari segi
financial akan tetapi miskin dalam hal soail dan tengang rasa.
Kebanyakan masyarakat kota lebih mementingkan kehidupan pribadi dari
pada para saudara-saudaranya yang hidup dibawah kolong jembatan.
Apakah
mungkin para wakil rakyat ini merasakan apa yang di rasakan oleh
rakyatnya. Ada sebagian dari para wakil rakyat yang datang saat rapat
tentang rakyat hanya mainan handphon dengan membuka twiter ataupun
facebook. Lalu bagaimana ia akan mewakili rakyatnya jika saat rapat
hanya membuka jejaring sosial.
Pembaungunan
gedung baru haruslah sesuai dengan apa yang ia capai. Dapat kita lihat
pembahasan rancangan undang-undang keistimewaan Yogyakarta sampai saat
ini hanya jalan ditempat, dan masih banyak lagi rancangan undang-undang
yang lain yang masih terbengkalai. Apa jadinya Indonesia tercinta ini
jika para wakil rakyatnya hanya memperkaya diri sedangkan masyarakat
yang memilihnya hidupnya tidak tercukupi, tentunya sangatlah tragis.
Cobalah
pawa wakil rakyat ini mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan dan apa
yang telah disediakan oleh Negara, memang benar jika di fikir manusia
itu tidak ada cukupnya jika dituruti semua keinginannya, begitu pula
para wakil rakyat disenayan.
Jika
memang ingin membangun gedung baru yang megah selesaikan terlebih
dahulu century dan mafia pajak yang ada. Jika hal itu telah
terselesaikan tentunya pembangunan gedung baru itu tidak akan menuai
banyak protes dari masyarakat. Masyarakat akan memberikan apresiasi
kepada wakilnya jika dapat menyelesaikan kasus-kasus yang merugikan
Negara triliunnan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar