Senin, 26 November 2012

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA GLOBAL WARMING

1.1. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
pengajar. Makalh ini membahas tentang Pemanasan global atau global warming. Makalah ini disusun
berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh dunia. Pemanasan global belum
menemukan titik terang dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang
dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.
2.2 identifikasi masalah
Timbulnya masalah pemanasan global yang merupakan masalah lingkungan
ini telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan, yaitu penyebab,
keberadaan dan dampak yang diakibatkan dari pemanasan global tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah pemanasan global ini dapat
diuraikan dalam beberapa bagian :
1. pengertian global warming?
2. penyebab global warming?
Pemanasan global ini mengakibatkan berbagai dampak, baik dampak positif
maupun negatif. Tanpa adanya pemanasan global, tidak akan ada kehidupan
di dunia karena suhu di bumi yang rendah dan manusia tidak akan bisa
hidup dalam kondisi suhu yang rendah. Pemanasan global telah
meningkatkan suhu bumi sampai suhu rata-ratanya mencapai 60o Fahrenheit.
Namun, pemanasan global menjadi permasalahan dan masih menjadi
perdebatan ketika konsentrasi gas efek rumah kaca dalam atmosfer
mengalami peningkatan.
2.3 pembatasan masalah
2.4 Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana pemanasan global ini telah terjadi dan
penyebabnya.
Semua ini masih menjadi pertanyaan bagi manusia karena sampai sekarang
masih belum mendapatkan penyebab yang pasti dari pemanasan global ini
dan manusia juga ingin mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan
global yang akan dialami oleh manusia atau makhluk hidup serta dampak
bagi lingkungan.
Jika pemanasan global ini terjadi, maka efek yang ditimbulkan bukan hanya
dialami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya,
seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan,
dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh
hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena
kekurangan air dan sebagainya. Oleh karena itu, melalui penelitian ini
diharapkan agar manusia mengurangi aktifitas yang dapat menyebabkanterjadinya pemanasan global seperti mengadakan kegiatan rumah kaca,
pembakaran zat-zat yang dapat menyebabkan suhu di permukaan bumi
meningkat, dan lain-lain.
2.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan
global ini adalah :
• Untuk mengetahui secara jelas apa pemanasan global itu.
• Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global.
• Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia
sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
• Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim
akibat dari pemanasan global.
• Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
dapat mencegah lebih lanjut pemanasan global tersebut.
BAB 2
GLOBAL WARMING
2.1 PENGERTIAN GLOBAL WARMING
Pemanasan global / Global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain
seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah
dan pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan
punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah
menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah
kaca.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti
pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir,
perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb).
Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi
kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan,
pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas
lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus
diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level
rise) dan banjir.
2.2 PENYEBAB TERJADINYA GLOBAL WARMING
A. Efek Rumah Kaca
Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomenapeningkatan temperatur global
dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas-gas. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk
Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah
kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup
yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Sehingga es akan menutupi
seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan
global menjadi akibatnya.
B. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh
umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme
ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan
stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah
paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi
kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan
tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari
dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa praindustri
hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
C. Dampak Global Warming
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan
yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca, tinggi
permukaan air laut, hilangnya pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan
manusia.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utaradari belahan Bumi Utara
(Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerahdaerahlain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es
akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerahdaerah
yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari
lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan
meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan
karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan
efek insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akanmembentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan
memantulkan cahaya mataharikembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan.Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk
setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telahmeningkat sebesar 1 persen
dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap
dari tanah.
Akibatnya beberapa daeraakan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang
danmungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperolehkekuatannya dari
penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode
yang sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi Permukaan LautPerubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang
stabilsecara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akanmenghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaanlaut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,yang lebih memperbanyak volume air di laut.
Tinggi muka laut di seluruh dunia telahmeningkat 10-25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para
ilmuan IPCCmemprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda,
17,5% daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit
pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang akan meningkat di daratan.Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk
melindungidaerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukanevakuasi
dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangatmempengaruhi ekosistem pantai.
Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkanseparuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawarawa
baru juga akanterbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun.
Kenaikanmuka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Selain itu dengan adanya pemanasan global suhu permukaan air laut menjadi lebihhangat, sehingga
meningkatkan tekanan bagi ekosistem laut seperti batu karang yangmenjadi putih. Pada proses ini karangkarang
melepaskas ganggang yang memberikan warna dan makanan pada karang, sehingga karang
menjadi putih dan mati.
Peningkatan suhu air juga membantu menyebarkan penyakit-penyakit yang sangat
mempengaruhi kehidupan mahkluk-mahkluk di dalam laut.
Pertanian Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebihbanyak makanan
dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapatempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai
contoh, mungkin akan mendapat keuntungandari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa
tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika
mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi
dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim
dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulanbulan
masa tanam.Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yanglebih
hebat.
Hewan dan Tumbuhan. Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup
yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah
dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke
arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan
pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak
mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Beberapa
spesies sangat sulit untuk dapat bertahan di habitatnya sekarang. Beberapa tanaman
bunga tidak dapat berbunga tanpa mengalami musim dingin yang benar-benar dingin.
Dan kegiatan manusia telah mempersulit tumbuhan dan binatang untuk mencapai
habitat barunya bahkan tidak memungkinkan bagi tumbuhan dan binatang untuk
mencari habitat baru.
Kesehatan Manusia.Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yangterkena
penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis,
seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen
penduduk duniatinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit
malaria;persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti
demam dengue, demam kuning, dan encephalitis.
Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih
hangatakan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari. Penderita kanker kulit jugameningkat.
Gelombang panas yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit dankematian. Banjir dan kekeringan
meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejalayang sangat jelas terlihat dari pemanasan global adalah
berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras masih sering datang meski sudah memasuki bulan yang
seharusnya sudahterhitung musim kemarau.
Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir pergantian musim kemarau ke musim
penghujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari keadaan
normal.Serangkaian bencana alam yang terjadi beberapa tahun terakhir ini seperti banjir,
kebakaran hutan, longsor, kekeringan, erosi besar-besaran semuanya berhubungan
dengan parahnya keadaan hutan kita.Kebakaran hutan yang disebabkan oleh konsesi dan perkebunan
telah menobatkan
Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia,”
Indonesia pantas malu karena telah menjadi negara terbesar ke-3 di dunia sebagai
penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut yang
diubah menjadi pemukiman atau hutan industri. Jika kita tidak bisa menyelamatkan
hutan mulai dari sekarang, diperkirakan 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10
tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, dan 15 tahun lagi seluruh hutan di Indonesiatidak akan tersisa dan
disaat itulah kita semua tidak bisa lagi menghirup udara bersih.
D. Cara mengatasi Global Warming
Para ilmuwan mempelajari cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunci
utamanya adalah: Membatasi emisi CO2 Tehnik yang efektif untuk membatasi emisi
karbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yang
tidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehemat
mungkin.
Energi alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energi
nuklir, dan panas bumi. Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi listrik.
Sinar matahari juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas yang bisa
dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi panas bumi bisa
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
Sumber energi alternatif memang lebih mahal dibanding energi minyak namun
penelitian lebih lanjut akan membantu untuk lebih menekan biaya. Emisi CO2 dapat
dikurangi jika mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur
telah bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuan-penemuan
telah mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran atau menggunakan
mesin yang lebih kecil. Sebuah mobil dengan tenaga batery listrik telah memasuki
pasar, tetapi masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan bakar minyak.
Bahan bakar sel yakni sebuah alat yang mampu merubah energi kimia menjadi
energi listrik bisa dikembangkan untuk mobil-mobil di masa depan. Menyembunyikan
karbon yang juga membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer atau
mengambil CO2 yang ada. Menyembunyikan karbon dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu dibawah tanah atau penyimpanan air tanah dan penyimpanan didalam tumbuhan
hidup.
Bawah tanah atau air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2ke dalam lapisan bumi
atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakan
adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan
memompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akan
membantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa. Hal ini
bisa menutupi biaya penyembunyian karbon. Lapisan garam dan batubara yang dalam
juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Lautan juga dapat menyimpan banyak karbon dioksida, tetapi para ilmuwan belumdapat menetapkan
pengaruhnya terhapad lingkungan hidup di dalam laut.
Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2
dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di dalam
jaringan. Setelah tanaman mati maka tubuhnya akan terurai dan melepaskan CO2.
Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang berlimpah seperti hutan atau perkebunan
dapat menahan lebih banyak karbon, tetapi generasi manusia yang akan datang harus
tetap menjaga ekosistem agar tetap utuh, jika tidak maka karbon yang disimpan dalam
tanaman akan lepas kembali ke atmosfer.
Adapun tindakan yang dapat kita lakukan dalam upaya mengantisipasi pemanasan
global adalah dengan mengubah perilaku sehari-hari agar hemat energi. Antara lain
dengan cara berikut: a. Menghemat listrik. Contohnya gunakan televise seperlunya,
Biasakan mematikan televisi bila tidak digunakan, demikian pula dengan perangkat
lainnya seperti DVD, HiFi dan Home Theater, gunakan seterika listrik yang
menggunakan sistem pengatur panas otomatis dan aturlah tingkat panas yang
diperlukan sesuai dengan bahan pakaiannya, ganti bohlam lampu dengan jenis CFL dan
bersihkan lampu karena debu dapat mengurangi tingkat penerangan hingga 5%.
Jikamenggunakan AC, tutup pintu dan jendela selama AC menyala dan atur suhu
secukupnya atau sekitar 21-24ÂșC lalu matikan AC jika tidak digunakan. c. Tanam
pohon sebanyak mungkin di lingkungan anda. d. Menjemur pakaian diluar, karena
angin dan panas lebih baik dari pada menggunakan mesin dryer (pengering) yang
banyak mengeluarkan emisi karbon. e. Gunakan kendaraan umum yang bebas emisi.
Bike for work salah satu alternatifnya. f. Menghemat penggunaan kertas, karena bahan
bakunya berasal dari kayu. g. Say no to plastic, karena hampir semua sampah plastik
menghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar (plastic tersebut didaur ulang)
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia yang cenderungpossibleistik (manusia dapat
mengubah alam). Aktivitas ini lah yang memacupeningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
2. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahanyang lain seperti
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca,tinggi permukaan air laut, hilangnya pantai,
dan lain-lain.
3. Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia yang cenderung
possibleistik (manusia dapat mengubah alam). Aktivitas ini lah yang memacu
peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
B. Saran
Sebagai salah satu makhluk yang tinggal di bumi, kita seharusnya bisa
bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada tempat kita tinggal yaitu bumi. Oleh
karena itu sebagai salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut
terhadap pemanasan global adalah dengan berusaha semaksimal mungkin menghemat
penggunaan energi.
DAFTAR PUSTAKA :
-http://www.scribd.com/doc/22182806/Makalah-Global-Warming
-http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/06/pemanasan-global-global-warming.html
-http://info.g-excess.com/id/info/Pemanasanglobal_Global_warming.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar